TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ANALISA SWOT DI KABUPATEN JEMBRANA

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

ANALISA SWOT DI KABUPATEN JEMBRANA

Di persiapkan dan disusun oleh:

Kelompok III

Anggota

1.Ni Putu Erlin Puspawati        ( 080047 )

2.Ayu Cintani                           ( 080048 )

3.Febriana Ponco Wati             ( 080055 )

4.Citra Kurniasari                     ( 080058 )

5.Mega Ardiyanti                     ( 080059 )

6.Umi Khotimah                       ( 080064 )

7.Ayu Setyaningrum                ( 080067 )

8.Reni Hariyanti                       ( 080069 )

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA

2009

LEMBAR PERSETUJUAN

“ANALISA SWOT DI KABUPATEN JEMBRANA “

Dipersiapkan dan disusun oleh :

KELOMPOK III

Anggota :

1.Ni Putu Erlin Puspawati         ( 080047 )

2.Ayu Cintani                            ( 080048 )

3.Febriana Ponco Wati               ( 080055 )

4.Citra Kurniasari                       ( 080058 )

5.Mega Ardiyanti                       ( 080059 )

6.Umi Khotimah                        ( 080064 )

7.Ayu Setyaningrum                  ( 080067 )

8.Reni Hariyanti                         ( 080069 )

Telah disetujui untuk diseminarkan di depan penguji

Pada tanggal,8 Januari 2010

Mengetahui,

Pembimbing

Drs.Samudra

LEMBAR PENGESAHAN

“ANALISA SWOT DI KABUPATEN JEMBRANA”

Dipersiapkan dan disusun oleh :

KELOMPOK III

Anggota :

1.Ni Putu Erlin Puspawati        ( 080047 )

2.Ayu Cintani                           ( 080048 )

3.Febriana Ponco Wati             ( 080055 )

4.Citra Kurniasari                     ( 080058 )

5.Mega Ardiyanti                     ( 080059 )

6.Umi Khotimah                       ( 080064 )

7.Ayu Setyaningrum                ( 080067 )

8.Reni Hariyanti                       ( 080069 )

Telah disetujui untuk diseminarkan didepan penguji

Pada tanggal, 8 Januari 2010

Mengetahui,

Penguji :  Drs.Samudra

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke Hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan tugas laporan Makalah yang berjudul ”Analisa SWOT di Kabupaten Jembrana”.

Penulis mampu menyelesaikan tugas laporan kelompok  ini berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Drs. Henri Soekirdi, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidaan Yogyakarta
  2. Drs.Samudra selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu dalam menyesaikan pembuatan tugas pendidikan kewarganegaraan  ini.
  3. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membantu memberikan kasih sayang dan perhatian baik materiil dan spiritual pada penulis
  4. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan tugas pendidikan kewarganegaraan dengan judul analisa swot di kabupaten Jembrana.

Penyusunan tugas makalah  ini masih banyak terdapat kekurangannya, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan dalam menyusun tugas makalah ini.

Penulis berharap tugas makalah yang berjudul “Analisa SWOT di Kabupaten Jembrana” ini dapat bermanfaat bagi semua peserta program dan pembaca pada umumnya serta penulis pada khususnya.

Yogyakarta,8 Januari 2010

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL……………………………………………………… i

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………..ii

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………….. iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………v

BAB I  PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang…………………………………………………….
  2. Tujuan………………………………………………………………..
    1. Tujuan Umum
    2. Tujuan Khusus

BAB II TINJAUAN TEORI…..………………………………………….

A. ………………………………………………………………

B.  ………………………………………………………………………

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………..

BAB IV  PENUTUP…………………………………………………………………

  1. Kesimpulan…………………………………………………
  2. Saran……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

  1. A. Latar Belakang

Jembrana merupakan salah satu kabupaten yanag terdapat di provinsi Bali, kabupaten ini terdiri dari 4 kecamatan, dengan batas-batas wilayahnya adalah : sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tabanan, sebelah utara adalah daerah pegunungan yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng, sebelah selatan Samudera Indonesia, sedangkan sebelah barat adalah Selat Bali.

Dibawah kepemimpinan Prof DR. drg. I Gede Winasa sebagai Bupati, Kabupaten Jembrana memiliki keunggulan dalam hal “Kebijakan Pelayanan Publik” yang Pro Rakyat”. Kebijakan publik tersebut berpedoman pada visi dan misi pembangunan Kabupaten Jembrana, yaitu :

–              Visi : Terwujudnya masyarakat Jembrana yang sejahtera, berkeadilan, beriman, dan berbudaya.

–               Misi : Meningkatkan kualitas hidup (Quality of life) masyarakat melalui peningkatan kualitas pendidikan peningkatan derajat kesehatan dan peningkatan daya beli masyarakat (perekonomian).

Berdasarkan visi dan misi tersebut , maka Pemerintah Kabupaten Jembrana mengeluarkan kebijakan umum melalui SK Bupati Jembrana No 1278/HOT/2006. Kebijakan umum ini oleh Bupati dinamakan dengan “ Manajemen DOA” yaitu dana, orang dan alat.

Adapun kebiijakan pelayanan publik yang merupakan keunggulan dari jembrana adalah :

  1. Meningkatan pelayanan umum (public service), meliputi peningkatan infrastruktur, yaitu sarana fisik seperti jalan, listrik dan jaringan air bersih, peningkatan pelayanan administrasi dan komunikasi serta peningkatan sosial budaya.
  2. Membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa, gotong royong serta harmonisasi antara seluruh lapisan masyarakat dalam keberagaman agama, suku dan adat-istiadat.
  3. Mewujudkan supermasi hukum dan menciptakan pemerintahan yang bersih , efektif dan efisien.

Untuk mencapai suatu masyarakat yang madani perlu diselenggarakan upaya pembangunan secara berkesinambungan dalam rangkaian program pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu. Dimana pembangunan ini harus dilakukan dalam berbagai aspek, baik dalam bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, teknologi informasi, kebudayaan dan pariwisata, serta dalam bidang social politik. Diharapkan dengan pembangunan di segala bidang ini dapat mencapai Kabupaten Jembrana yang maju, makmur dan sejahtera.

Sebagai contoh dalam bidang teknologi informasi, dahulu Jembrana termasuk sebuah kabupaten yang terbilang miskin di bagian barat Pulau Dewata, namun sekarang ini hal tersebut sudah tidak berlaku. Di jembrana setiap penduduknya baik itu pegawai pemerintah ataupun pelajar cukup menyimpan satu kartu yang multifungsi yang disebut Smart Card atau biasa disingkat J-Smart. Dimana kartu ini dapat digunakan sebagai KTP, kartu pegawai atau kartu pelajar yang merangkap kartu absen, ATM, kartu yang berisi rekam medis (medical record), serta kartu berobat. Kartu ini merupakan suatu terobosan dari pemerintah kabupaten Jembrana dalam rangka meningkatkan layanan publiknya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Dalam bidang pendidikan pemerintah Kabupaten Jembrana membuat suatu terobosan yaitu pembebasan siswa sekolah negeri dari biaya SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) dari tingkat SD hingga SMU atau sederajat. Selain itu, siswa dibantu dengan buku paket pelajaran. Untuk sekolah swasta, dilakukan hal serupa. Setidaknya, Pemerintah Kabupaten menyediakan bantuan berupa beasiswa bagi sejumlah siswa berprestasi.

Terobosan lain adalah dalam bidang kesehatan, masyarakat dibebaskan dari biaya pelayanan dasar seperti biaya rawat jalan ke puskesmas atau rumah sakit. Biaya kesehatan baru dipunggut ketika penderita harus rawat inap. Hanya saja, terdapat pengecualian pelayanan bagi warga yang memang berasal dari keluarga miskin. Maka arah kebijakan dan pembangunan kesehatan yang tersirat dalam visi pembangunan kesehatan Kabupaten Jembrana ditetapkan dengan mengacu pada visi pembangunan kesehatan yang dikenal dengan Indonesia Sehat 2010, yaitu suatu keadaan di mana manusia hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, akses terhadap pelayanan kesehatan serta memiliki derajat kesehatan yang optimal. Dengan visi tersebut, Kabupaten Jembrana telah merumuskan misi pembangunan kesehatan yaitu menggerakkan pembangunan kesehatan yang berwawasan kesehatan, memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau dan mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Dalam bidang perekonomian, Jembrana sebagai daerah yang mengandalkan pendapatan dari sektor pertanian, peternakan dan perikanan, para petani sawah dibebaskan dari kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas lahan usaha miliknya. Pemerintah Kabupaten mengusung kebijakan yang benar-benar mensejahterakan rakyat.

Dalam bidang kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Jembrana mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun dalam negeri, hal ini disebabkan karena indahnya panorama Kabupaten Jembrana dan juga kebudayaannya yang mempunyai cirri khas tersendiri. Sedangkan dalam bidang sosial politik kabupaten jembrana sangat menjunjung tinggi persatuan, dibalik keberagaman kebudayaan dan juga agama.

Sebagai hasil pembangunan dalam berbagai aspek ini, diharapkan Kabupaten Jembrana dapat mencapai kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan dalam segala bidang.

  1. B. Tujuan
  2. 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perkembangan kabupaten jembrana ditinjau dari segala aspek dengan menggunakan analisa SWOT.

  1. 2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui perkembangan dalam segi :

–        Letak geografis dan Topologi

–        Demografi

–        Kesehatan

–        Pendidikan

–        Kebudayaan dan Pariwisata

–        Perekonomian

BAB II

TINJAUAN TEORI

  1. A. Letak Geografis dan Topologi Kabupaten Jembrana

Secara geografis kabupaten Jembrana adalah satu dari 9 Kabupaten dan Kota yang ada di Propinsi Bali, terletak di belahan barat pulau Bali, membentang dari arah barat ke timur pada 8�09’30” – 8�28’02” LS dan 114 25’53” – 114�56’38” BT. Luas wilayah Jembrana 841.800 Km² atau 14,96 % dari luas wilayah pulau Bali. Ibukota  dari kabupaten jembrana adalah Negara, secara administrasi Kabupaten Jembrana terdiri dari 5 Kecamatan yaitu :

  1. Melaya, dengan luas kecamatan Melaya : 197,19 Km².
  2. Negara, dengan luas kecamatan Negara : 126,6 Km².
  3. Mendoyo, dengan luas kecamatan Mendoyo : 294,49 Km².
  4. Pekutatan, dengan luas kecamatan Pekutatan : 129,65 Km².
  5. Jembrana, dengan luas kecamatan Jembrana : 93,87 Km².

Keadaan Topografi wilayah kabupaten Jembarana bervariasi dengan bentuk permukaan wilayah yang datar 25%, landai 10,16%, berbukit 25,24%, dan curam 39,60%. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Jembrana dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok :

  1. Wilayah dengan kemiringan lereng 0 – 2% (datar) seluas 210,47 Km2.
  2. Wilayah dengan kemiringan lereng 2 – 15% (landai) seluas 85,49 Km2.
  3. Wilayah dengan kemiringan lereng 15 – 40% (bergelombang/berbukit) seluas 212,45 Km2 sebagian besar merupakan kawasan yang dikembangkan untuk hutan produksi dan hutan lindung.
  4. Wilayah dengan kemiringan lereng >40% (curam sampai sangat curam) seluas 333,39 Km2 merupakan kawasan lindung mutlak.

Di bagian utara wilayah Kabupaten Jembrana mempunyai fisiografi dan morfologi pegunungan, sedangkan di bagian selatan topografinya relatif datar hingga bergelombang. Secara Hidrologi, Sumber air yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana meliputi :

  1. Air permukaan : air sungai, Bendung Palasari
  2. Air tanah          : air yang bersumber dari bawah tanah
  3. Mata air           : terdapat 37 mata air dengan kapasitas 110 l/det.

Sedangkan kependudukan kabupaten jembrana berdasarkan data yang tercatat pada Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan, jumlah penduduk Kabupaten Jembrana sampai dengan tahun 2008 adalah sebanyak 269.729 jiwa dengan distribusi sebagai berikut :

1)         Kecamatan Melaya     = 52.821 Jiwa.

2)         Kecamatan Negara      = 75.427 Jiwa.

3)         Kecamatan Mendoyo  = 61.298 Jiwa.

4)         Kecamatan Pekutatan = 27.509 Jiwa.

5)         Kecamatan Jembrana  = 52.674 Jiwa

Penduduk Kabupaten Jembrana yang wajib KK (kartu keluarga) pada tahun 2008 tercatat sebanyak 74.889 dengan jumlah penduduk wajib KTP (kartu tanda penduduk) sebanyak 198.419 orang. Kartu keluarga yang telah diterbitkan sampai pada tahun 2008 sejumlah 28.590 serta penerbitan KTP sejumlah 50.019 buah. Usaha yang telah dan terus dilakukan oleh Pemkab Jembrana untuk merangsang minat masyarakat agar memiliki KK ataupun KTP adalah dengan cara memberikan Asuransi KTP serta program undian KTP berhadiah. Dengan adanya program asuransi KTP ini maka penduduk jembrana yang sudah memiliki KTP dan masih berlaku, apabila meninggal dunia akan mendapat uang asuransi sebesar 500.000,- s/d 1.000.000 rupiah. Berdasarkan data kependudukan, jumlah penduduk yang telah menerima asuransi KTP pada Tahun 2006 sebanyak 440 jiwa, tahun 2007 sebanyak 227 jiwa dan tahun 2008 sebanyak 259 jiwa.

  1. B. Demografi

Sedangkan keadaan demografi kabupaten jembrana pada tahun 2008 berdasarkan kelompok umur adalah sebagai berikut :

Usia

Jumlah
< 1 th 6.253
1-<5 th 15.359
5-6 th 9.175
7-15 th 38.601
16-21 th 27.530
22-59 th 152.727
>60 th 20.084
Total 269.729

Demografi penduduk Kabupaten Jembrana pada tahun 2008 berdasarkan jenjang pendidikan yang telah diselesaikan adalah sebagai berikut :

Jenjang Pendidikan

Jumlah
SD 92.872
SMP 32.832
SMA 49.363
Akademi/Diploma 4.273
Universitas 3.743

Perkembangan Penduduk Jembrana sampai dengan tahun 2008, berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin 2004 2005 2006 2007 2008
Laki-laki 125.426 127.836 129.798 132.269 134.268
Perempuan 126.639 129.621 130.993 132.999 135.461
Total 252.065 257.459 260.791 265.268 269.729

Berdasarkan pendidikan

Pendidikan Tahun 2008
SD 92.872
SMP 32.832
SMA 49.363
Akademi/Diploma 4.237
Universitas 3.743
Total 183.047

Berdasarkan agama

Agama 2004 2005 2006 2007 2008
Islam 55.019 56.167 56.767 56.979 58.120
Katolik 2.132 2.225 2.334 2.421 1.891
Protestan 2.317 2.336 2.472 2.501 2.186
Hindu 197.398 198.034 198.499 199.475 199.691
Budha 708 719 719 758 429
Lainnya 2.269
Total 257.574 259.501 260.791 262.133 264.586

Berdasarkan wilayah

Kecamatan 2004 2005 2006 2007 2008
Melaya 48.665 50.824 51.760 52.417 52.821
Negara 119.885 121.589 123.101 126.233 75.427
Mendoyo 57.609 58.941 56.690 60.270 61.298
Pekutatan 25.906 26.105 26.240 26.348 27.509
Jembrana 52.674
Total 252.065 257.459 260.791 265.268 269.729

Berdasarkan usia kerja

Usia kerja 2007 2008
Pra produktif 66.829 69.338
Produktif 178.351 180.257
Non produktif 20.088 20.084
Total 265.268 269.729
  1. C. Kesehatan

Kesehatan adalah hal terpenting dalam usaha mencapai kesejahteraan keluarga, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Jembrana sangat memperhatikan kesehatan masyarakat, dengan upaya-upaya inovatif, pemerintah berusaha untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Peningkatan sarana kesehatan masyarakat terus dilakuan, jaminan asuransi kesehatan sejak tahun 2001 sampai saat ini tetap diprogramkan.

Indikator Kesehatan

Yang menjadi indikator kesehatan adalah Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu, Angka Kesakitan, Angka Harapan Hidup. Dibawah ini adalah angka Indikator Kesehatan Kabupaten Jembrana :

Indikator Tahun
2004 2005 2006 2007 2008
Angka Kematian Bayi /1000 KH 8,39 10,11 14,25 9,21 7,75
Angka Kematian Ibu / 100 ribu KH 105 129,66 50,87 134,74 70,47
Angka Kematian Balita/1000 KH 10,00 3,11 2,54 2,0 0,7
Angka Kesakitan * 29,85 27,85 19,46 19,22
Angka Harapan Hidup 71,25 71,34 71,40 71,45 71,50

Catatan : * = Belum terdata, *]=data perlu dicari

10 Besar Penyakit  Pemerintah Kabupaten Jembrana Dinas Kesehatan Dan Kesejahteraan Sosial  Tahun 2008

No Diagnosa Jumlah Kasus Prosentase
1 Penyakit infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas (ISPA) 11707 22,57
2 Rheumatik 5230 10,08
3 Penyakit kulit infeksi 3314 6,39
4 Tukak Lambung 2818 5,43
5 Penyakit kulit Alergi 2322 4,48
6 Kecelakaan dan Ruda Paksa 2194 4,43
7 Hipertensi 2001 3,86
8 Diare 1665 3,21
9 Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas 1401 2,70
10 Asma 1349 2,60
Jumlah 34001 65,66

Program Kesehatan Mata di Kabupaten Jembrana  Tahun 2005-2008

No Program Jumlah / Tahun
2005 2006 2007 2008
1 Glaukoma 21 3 0 7
2 Katarak 119 195 283 181
3 Kelainan Refraksi 287 787 220 383
4 Kelainan Kornea 20 33 176 46
5 Penyakit Mata Lain 1282 1443 840 881

Kemandirian Posyandu  Tahun 2005-2008

KEGIATAN Tahun Pelaksanaan
2005 2006 2007 2008
Pratama 4 6 8 8
Madya 82 29 29 29
Purnama 200 260 260 260
Mandiri 33 31 31 31
Jumlah 319 326 328 328
  1. D. Pendidikan

Wajib Pendidikan di Jembrana yaitu wajib pendidikan 12 Tahun mulai dari pendidikan Pra Sekolah yaitu Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD/Mi), SLTP/MTs, SMU/Ma. Guna meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di Kabupaten Jembrana, Pemerintah Kabupaten Jembrana melakukan inovasi/trobosan dibidang pendidikan, langkah – langkah yang diambil yaitu :

  1. Memberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang seluas-luasnya bagi setiap warga masyarakat di Kabupaten Jembrana melalui : Pembebasan SPP, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA bagi seluruh sekolah negeri yang ada (Pendidikan Gratis). Dengan memberikan Bea Siswa bagi yang menempuh pendidikan pada lembaga atau sekolah swasta, dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Negeri.
  2. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar bagi anak didik dan guru. Peningkatan kualitas sarana pendidikan ini, melalui Block Grant atau pola yang mengedepankan partisipasi masyarakat, melalui Komite Sekolah yang ada. Pemerintah memfasilitasi dan memberikan bantuan berupa dana atau material. Dipilihnya pola Block Grant dan bukan diproyekkan, bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi kepada masyarakat pendidikan itu sendiri, juga bertujuan untuk melakukan efesiensi dan pemanfaatan dana yang lebih optimal, dengan sasaran akhir yang lebih maksimal.
  3. Peningkatan SDM Pendidik, dengan memberikan kesempatan yang seluas luasnya bagi para guru dan pendidik, untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni melalui program D-3, S-1, dan S-2, dengan tanggungan pembiayaan yang dibantu oleh Pemerintah sebesar 50%.
  4. Meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar disekolah, dengan langkah memberikan insentif setiap bulannya kepada guru maupun pendidik, memberikan tambahan Rp.5.000./jam mengajar, serta bonus sebesar Rp. 1 juta untuk setiap tahunnya.

Sedangkan indikator pendidikan di Kabupaten jembrana yaitu :

  1. Angka DO (Drop Out).
  2. Angka Melanjutkan Sekolah

Setelah dilaksanakan program trobosan seperti tersebut diatas, terjadi peningkatan APK dan APM, penurunan angka Droup Out (DO), Peningkatan Hasil UAN dan UAS.

Peningkatan Hasil UAN dan UAS

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Harapan
SD 6,26 6,32 7,05 6,36 6,00 7,76 7,42 6,00
SMP 4,71 6,74 7,19 6,05 6,05 7,44 7,61 6,05
SMA 6,65 6,62 7,48 6,05 7,26 7,45 6,05 6,05

Angka kelulusan SD Tahun 2007       : 100 %

Angka kelulusan SMP Tahun 2007    : 100 %

Angka kelulusan SMA Tahun 2007    : 87, 17 %

Uraian Angka Drop Out (DO) & kelulusan (dalam %)
2006 2007 2008
DO 0,04 0,01 0,02%
LULUS 99,97 100
SMP
DO 0,44 0,14 0,40%
LULUS 99,84 99,89
SMA
DO 0.97 0.72 0.02%
LULUS 97.33 99.28
  1. E. Kebudayaan

Kalau Madura mempunyai Kerapan Sapi, maka Bali khususnya Kabupaten Jembrana memiliki Makepung. Dua tradisi yang serupa tapi tak sama, namun menjadi tontonan unik yang segar sekaligus menghibur. yang dalam bahasa Indonesia berarti berkejar-kejaran, adalah tradisi berupa lomba pacu kerbau yang telah lama melekat pada masyarakat Kabupaten Jembrana. Tradisi ini awalnya hanyalah permainan para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen. Kala itu, mereka saling beradu cepat dengan memacu kerbau yang dikaitkan pada sebuah gerobak dan dikendalikan oleh seorang joki.

Sedangkan kebudayaan lain yaitu Kerajinan Kemben/Kain tenun Bali, Kemben tenun Bali/Kain Tenun Bali ini adalah corak Tenunan dari Bali Barat yaitu dari kabupaten Jembrana. Kemben/kain Tenun ini di buat dengan mengunakan Alat Tenun Tradisional , oleh pengrajin yang umumnya adalah ibu rumah tangga dan remaja putri yang tidak melanjutkan sekolah. Umumnya dibuat sebagai kegiatan sampingan untuk mengisi waktu luang, oleh ibu-ibu rumah tangga dan Remaja Putri Bali di daerah pedesaan. Disamping itu ada juga pengrajin yang mengerjakannya dengan serius sebagai mata pencaharian.

  1. F. Pariwisata
Kabupaten Jembrana adalah satu dari 9 Kabupaten dan Kota yang ada di Propinsi Bali, terletak di belahan barat pulau Bali, dengan luas wilayah 841.800 Km² atau 14,96 % dari luas wilayah pulau Bali. Terdapat banyak obyek wisata di kabupaten ini antara lain : Bunut Bolong, Pantai Pengeragoan, Pantai Medewi, Pura Rambut Siwi, Delod Berawah, Pantai Perancak, Pantai Baluk Rening, Pantai Candikusuma, Bendungan Palasari, Sangkaragung, Musium Manusia Purba, Gilimanuk, Taman Nasional Bali Barat.

Bunut Bolong

Bunut Bolong terletak di desa Manggisari kecamatan Pekutatan, 49 km ke arah timur dari kota Negara dan kurang lebih kurang 86 km kearah barat Kota Denpasar. Bunut Bolong adalah pohon Bunut yang tumbuh lestari di mana di tengah akar akarnya terdapat jalan raya yang menghubungkan kecamatan Pekutatan dengan Kabupaten Buleleng.

Yang menarik adalah alam lingkungannya sepanjang mata memandang penuh dengan pohon cengkeh, udara sejuk dan sangat cocok untuk Wana Wisata.

Bunut Bolong disamping sebagai tumbuhan yang alami, juga mempunyai nilai magis menurut keyakinan masyarakat sekelilingnya. Di bagian depan-selatan Bunut Bolong itu terdapat sebuah tempat suci berupa pura yang bernama Pujangga Sakti. Dengan bentuknya yang penuh lekukan-lekukan menambah daya tarik Bunut Bolong itu.

Disamping keunikan Bunut Bolong itu sendiri, di sebelah baratnya juga terdapat hamparan hutan yang membentang dari selatan ke utara yang sangat mempesona untuk dinikmati. Karena bila kita berdiri di sekitar Bunut Bolong kita akan dapat menyaksikan perkebunan cengkeh yang juga memiliki keindahan tersendiri.

Pantai Pengeragoan

Obyek wisata ini terletak di Desa Pengeragoan, kecamatan Pekutatan, tepatnya di Pintu Gerbang Timur Kabupaten Jembrana, berbatasan dengan Kabupaten Tabanan, di pinggir selatan jalan raya yang menghubungkan Gilimanuk-Denpasar.

Pantai berpasir hitam dengan deburan ombak Samudra Indonesia dan lambaian pohon nyiur dan pandan ini cocok untuk tempat istirahat sejenak bagi wisatawan. di bagian utara Desa Pengeragoan, merupakan tempat terindah untuk menikmati pemandangan Pantai Pengeragoan.

Pantai Medewi

Pantai Medewi  adalah Pantai yang cukup indah dengan lekuk pantai yang sangat menawan, terletak di Desa Medewi 24 Km timur kota Negara dan 72 Km dari Denpasar, dapat dicapai dengan segala jenis kendaraan.

Pantai Medewi cocok untuk tempat surfing karena ombaknya yang panjang dan lama baru pecah sesuai sarat surfing yang diinginkan. Dari sini dapat menikmati Sunset yang indah.

Fasilitas yang dimiliki Hotel yang cukup reprentatif bagi wisatawan Manca Negara dilengkapi dengan kolam renang dan Restauran yang ditata cukup artistik di halaman hotel tersebut.

Rambut Siwi

Rambut Siwi  terletak 18 Km arah ke timur dari Kota Negara dan 78 Km arah ke barat dari kota Denpasar. Dapat dicapai dengan semua jenis kendaraan serta tempat parkir yang cukup luas.

Disini terdapat pura Sad Kahyangan dan dibangun erat kaitannya dengan kedatangan seorang Pendeta dari Majapahit yang melakukan perjalanan keagamaan ke Bali dan singgah di tempat ini untuk memberikan ajaran Agama Hindu.

Karena hormatnya penduduk setempat kepada sang pendeta yang bernama Dang Hyang Nirartha itu, dimintalah rambutnya untuk dipuja dan disimpan di Pura  ini sehingga nama Pura ini disebut Pura Rambut Siwi.

Dari Pura ini pula dapat kita menikmati pemandangan laut lepas dan matahari terbenam/ Sunset dengan bentangan sawah yang luas, serta pemandangan gunung yang jauh, menambah pesona bagi para pengunjung.

Taman Rekreasi Tirta Samudra Dlod Brawah

Pengembangan objek wisata Jembrana sebagian besar diarahkan untuk objek wisata pantai. Karena itu, pantai-pantai yang ada di Bumi Makepung ini mulai dikelola dan ditata. Salah satu taman rekreasi yang sudah berjalan dan selesai untuk tahap pertama adalah Taman Rekreasi Dlod Brawah.

Taman rekreasi yang dilengkapi dengan kolam air laut ini diakui sebagai kolam air laut pertama di tempat umum. Selama ini hanya hotel-hotel berbintang yang punya kolam air laut. Kolam air laut yang terletak di tepi pantai Dlod Brawah, terdiri atas kolam renang dewasa dan kolam renang anak-anak ini menjadi alternatif baru untuk layak dikunjungi. Kehadiran taman rekreasi ini memberikan hiburan bagi masyarakat.

Fasilitas kolan ini dilengkapi, tempat bilas dan kamar mandi sudah berdiri megah. Rencana pengembangan berikutnya fasilitas ini akan dilengkapi dengan sarana-sarana penunjang seperti taman bermain untuk anak-anak, kios-kios serta penataan tempat parkir.

Objek Wisata Perancak

Obyek Wisata Perancak merupakan sebuah obyek wisata yang indah, bibir pantai yang dihiasi perahu-perahu nelayan merupakan suatu keindahan tersendiri untuk dinikmati. Disini juga terdapat taman wisata yang memiliki fasilitas sirkuit Motor Cross dan Road Race, disini sangat cocok untuk tempat berlibur.

Setiap tahun obyek wisata perancak dijadikan tempat untuk lomba sampan dayung tradisional yang biasanya dirangkaikan dengan HUT kota Negara. Di Desa Perancak terdapat tempat Pelestarian Penyu Laut yaitu “Kurma Asih” karena Pantai Perancak sangat cocok untuk tempat bertelor bagi Penyu.

Ditempat ini wisatawan dapat menikmati keindahan pantai dan melakukan kegiatan pelepasan Tukik/Anak Penyu ke Laut. Disamping tempat pelestarian Penyu di desa Perancak juga terdapat Pusat Riset Teknologi Kelautan, stasiun Bumi NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) yang berfungsi untuk menentukan titik-titik berkumpulnya ikan di laut yang dipantau dari satelit.

Pada lokasi yang sama wisatawan juga dapat melihat hamparan tumbuhan bakau yang beraneka ragam jenisnya. Di desa Perancak juga terdapat tempat penyulingan air laut menjadi air mineral yang berkadar Oksigen Tinggi yaitu Megumi.

Pantai Baluk Rening

Baluk Rening merupakan salah satu pantai di kabupaten Jembrana ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun manca negara terletak lebih kurang 10 Km ke arah barat dari kota Negara.

Pantai yang berpasir hitam cukup bagus serta alunan ombak yang tidak begitu besar. Tetapi cukup nikmat pada waktu pagi hari maupun sore hari yakni melihat matahari terbenam ( Sunset), dengan latar belakang pegunungan di Jawa Timur.

Obyek wisata pantai ini juga sangat menarik dengan adanya tebing tebing dibibir pantai yang cukup tinggi sehingga menambah panorama yang sangat indah di bagian selatan.

Fasilitas yang cukup memadai baik hotel maupun restaorannya memiliki standar untuk wisatawan manca negara.

  1. G. Perekonomian
  2. 1. Pertanian

Areal yang potensial untuk pengembangan komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Jembrana seluas 19.220 Ha dari luas Kabupaten Jembrana yang terdiri dari lahan sawah, tegal/kebun dan pekarangan.

Temperatur udara yang berkisar antara 20 – 29 ºC, kelembaban udara berkisar antara 74 – 87 % serta rata-rata curah hujan 2.002 per tahun dan ketinggian tempat antara 0 – 600 m dpl, Kabupaten Jembrana sangat cocok untuk mengembangkan berbagai komoditas Pertanian.

Faktor pendukung lainnya adalah tersedianya sarana prasarana berupa Jalan , jaringan listrik dan telepon. Disamping itu pula terdapat juga 37 sungai yang tersebar di 4 Kecamatan di Kabupaten Jembrana yang merupakan sumber pengairan untuk sawah. Alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang ada berupa traktor 21 Unit, Power Threser 119 Unit, mesin penggilingan padi 71 unit dan banyak peralatan-peralatan kcil lainnya.

Penggunaan Lahan Pertanian

  • Sawah : 6.447 Ha.
  • Tegal / Kebun : 7.282 Ha
  • Pekarangan : 5.491 Ha

Komoditas Pertanian

Komoditas pertanian yang dikembangkan dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu Komoditas Strategis, Unggulan, Andalan dan Binaan.

Komoditas strategis

Komoditas yang memegang kendali motifasi manusia yang paling mendasar yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya yang termasuk komoditas strategis ini adalah padi.

Komoditas Andalan

Komoditas andalan yang dikembangkan di Kabupaten Jembrana yang sesuai dengan agroekosistem (AES) dan menjadi tumpuan hidup penghasilan petani seperti Pisang, Mangga , Rambutan.Melon, kacang panjang, Jagung dan Kedelai.

Komoditas Unggulan

Komoditas Unggulan adalah salah satu dari komoditas andalan yang paling menguntungkan untuk dikembangkan dan mempunyai prospek pasar, Sumber Daya Alam yang cukup serta mempunyai sifat unggul seperti semangka.

Komoditas Binaan

Komoditas yang terinventarisir dan merupakan program binaan dari Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana seperti Kacang Tanah, Kacang hijau Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Pepaya.

Luas Areal dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2008

Komoditas Luas (ha/phn) Produksi (ton)
Strategis
Padi 12.380 Ha 51.066,71
Jagung 699 Ha 1.450,68
Kedelai 2.806 Ha 3.525,68
Andalan
Pisang 961.371 21.004
Mangga *) 157.323 2.797
Rambutan *) 71.906 354
Durian *) 25.679 6.215
Pepaya *) 48.331 6.058
Kacang Panjang 48 Ha 993,3
Unggulan
Semangka 766 Ha 236.402
Binaan
Kacang Tanah 92 Ha 168,04
Kacang Hijau 98 Ha 102,50
Ubi Kayu
Ubi Jalar 1 Ha 10,5
Mentimun 11 Ha 249,2
Cabai 24 Ha 1.934,4

2  Perikanan

Daerah potensial sebagai kawasan peternakan di Kabupaten Jembrana berkisar 37.373 km2 atau sekitar 44,94 % dari luas wilayah Kabupaten, yang terdiri daerah persawahan, perkebunan, tegalan dan lain sebagainya. Wilayah Kabupaten Jembrana yang terletak di ujung barat Pulau Bali merupakan daerah pertanian dengan lahan yang cukup subur sebagai potensi pendukung usaha peternakan karena daerah pertanian merupakan sumber pakan ternak. Disamping itu Kabupaten Jembrana juga memiliki daerah pelabuhan ikan, dengan banyaknya pabrik tepung ikan yang merupakan sumber kesediaan protein pakan ternak.

Jenis Hijauan Pakan Ternak

Jenis hijauan pakan ternak yang ada di Kabuapten Jembrana dan umum diberikan oleh peternak pada ternaknya antara lain :

  • Pepohonan seperti Waru, Bunut, kayu santen, Nangka, Sengon.
  • Semak seperti Gamal, Daun ketela pohon, Ketela rambat, Kecipir, Batang pisang, daun kacang-kacangan dan sebaginya.
  • Rumput seperti Rumput Gajah, Rumput Raja dan rumput lapngan lainya

Jenis Ternak

Berbagai jenis ternak dipelihara oleh masyarakat Jembrana seperti sapi, kerbau, kambing, babi, ayam, itik dan lain sebagainya. Jumlah masing-masing jenis ternak yang ada di Kabupaten Jembrana (data tahun 2008) adalah :

  • Sapi : 35.697 ekor
  • Kerbau : 3.491 ekor
  • Babi : 79.640 ekor
  • Kambing : 12.262 ekor
  • Ayam Buras : 624.337 ekor
  • Ayam petelur : 48.000 ekor
  • Ayam Pedaging : 486.900 ekor
  • Itik : 56.779 ekor
  • Lainnya : 10.583
Jenis Ternak 2004(Ekor) 2005(Ekor) 2006(Ekor) 2007 (Ekor) 2008(Ekor)
Sapi 28.805 29.952 30.891 32.942 35.697
Kerbau 3.654 5.912 5.727 4.997 3.491
Babi 94.526 84.023 80.870 76.961 79.640
Kambing 32.149 16.613 15.613 15.158 12.262
Ayam Buras 772.579 756.480 761.360 556.958 524.337
Ayam Petelur 52.300 94.500 75.00 63.057 48.000
Ayam Pedaging 653.336 809.400 562.600 512.200 486.900
Itik 76.465 74.413 76.707 69.272 56.779

Untuk saat ini ternak tersebut masih dipelihara secara sambilan kecuali jenis ternak babi dan ayam ras sudah dipelihara secara pola usaha. Dan yang menjadi ternak unggulan bagi Kabupaten Jembrana pada saat ini adalah jenis ternak Sapi, Kambing dan Ayam Kampung. Pemeliharaan Ternak Sapi dikabupaten Jembrana lebih banyak mengarah ketujuan pembibitan dan mulai tahun 2000 dengan adanya kegiatan pola penyertaan dari pemerintah Daerah para peternak sudah mengarah ke tujuan penggemukan. Sedangkan untuk ternak kambing dan ayam buras juga lebih banyak dipelihara dengan tujuan pembibitan.

Populasi & Produksi

Populasi ternak yang ada di Kabupaten Jembrana mengalami fluktuasi sesuai data tahun 2004 – 2008 sehingga produksi yang dihasilkan juga mengalami fluktuasi baik produksi daging maupun telur seperti yang terlihat pada tabel dan grafik dibawah :

Populasi Ternak Dalam 5 Tahun Terakhir

  • Produksi Daging Dalam 5 Tahun Terakhir
Jenis Daging 2004(Ton) 2005(Ton) 2006(Ton) 2007 (Ton) 2008(Ton)
Sapi 840,54 1.142,9 390,05 503,72 4.412,3
Kerbau 0,18 431,51
Babi 5.937,44 2.720,26 1.881,11 62,85 1.066,7
Kambing 310,46 320,85 188,94 20,16 26,13
Ayam Buras 845,97 828,35 833,69 609,87 683,69
Ayam Petelur 40,01 72,30 57,38 48,19 36,72
Ayam Pedaging 542,27 593,37 466,97 425,13 404,12
Itik 31,74 30,87 31,43 28,72 23,56
  • Produksi Telur Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Komoditi 2004(Ton) 2005 (Ton) 2006 (Ton) .2007(Ton) 2008(Ton)
1. Ayam Buras 531,53 520,45 532,81 383,18 429,56
2. Ayam Petelur 413,69 74,75 592,73 498,79 379,68
3. Itik 411,25 400,21 412,56 372,56 305,36
  1. 3. Industri dan Perdagangan

Upaya untuk meningkatkan kegiatan perindustrian dan perdagangan dilakukan dengan kebijakan pengembangan indistri kecil dan menengah melalui pemberian kemudahan dalam akses produksi, distribusi dan pemasaran dengan program pembinaan dan pengembangan industri. Strategi dalam melaksanakan kebijakan ini adalah dengan menggalang kerjasama antar kelompok tani dengan pedagang pengepul antar pulau melalui pemasaran bersama dan memberikan dana talangan pada petani untuk menunda penjualan sampai harga membaik.

Jenis Industri

Jenis industri yang ada di Kabupaten Jembrana pada tahun 2008 sebagai berikut :

Kelompok Industri Aneka

Jenis Industri/Kerajinan Jml.klp
Anyaman Lidi 15
Anyaman Bambu 20
Tenun Cag-Cag 1.902
Rajut 736
Konveksi 16
Musik Tradisional 3
Bokor Seseh 1
Tedung Adat 1
Permata 5
Patung Pasir 1
Patung Mil 1
Dupa 1
Cindramata Tempurung Kelapa 1
Kertas Laminasi 1
Remling Karet 1
Patung Fiber Galss/Indian 1
Jasa 55
Percetakan 7
Kompos 1
Daur Ulang Plastik 1
Cold Strage 1
Kain Tenun Ikat (ATBM) 4
Batik 2
Bordir 7
Tamiang/Ulon 1
Tusuk Sate 1
Perhiasan Kulit Kerang 1
Lukisan 4
Serat Sabut Kelapa 3
Las, Cat, Service Mobil/ Motor 259

Kelompok Industri Logam

Jenis Industri Jumlah
Pande Besi 28
Kerajinan tempat Lilin Hias 1
Industri Tralis 21
Industri Perhiasan Emas/ Perak 6
Industri Alat-alat Rumah Tangga dari Logam 1
Industri Rak Aluminium 3
Kerajinan Genta 1
Kerajinan GAmelan Bali 1

Kelompok Industri Perkayuan

Jenis Usaha Jumlah
Ukiran Kayu 54
Mebeler 66
Moulding dan komponen bahan bangunan 108

Kelompok Industri Bahan Bangunan

Jenis Usaha Jumlah
Bata Merah 1.108
Batako dan Pot Bunga 46
Genteng 11
Beton Cor 1
Pasir Batu/ Batu Pecah 2
Aspalt Mixing 1

Kelompok Industri Pangan

Jenis Industri Jumlah
Tahu/ Tempe 119
Roti 9
Camilan 37
Kripik 11
Soft Drink 5
Pengalengan Ikan 8
Penepungan Ikan 14
Kue Basah 112
Es Batu 2
Prosesing Daging 2
Pengolahan Coklat 1
Pengaplekan Ikan 52
Air Minum 6
Jamu Instant 1
Pemindangan Ikan 108
Gula Merah/ Gula Kelapa 390
Kopi Bubuk 4
Pembekuan Ikan 1
Minyak VCO 3
AMDK 1
Abon Ikan Tuna 1
Pemotongan Hewan 17
Minyak Ikan 1

»Kelompok Industri Menengah

Jenis Usaha Jumlah
Pengalengan Ikan 8
Penepungan Ikan 14
Cold Storage 1
Es Batu 2
Kertas Laminasi 1
AMDK 1

Perdagangan

Usaha perdagangan terhadap berbagai jenis komoditi tersebar pada semua wilayah kecamatan. Di Kecamatan Melaya terdapat 19 unit usaha perdagangan, di Kecamatan Negara terdapat 34 unit, di Keccamatan Mendoyo terdapat 32 unit dan di Kecamatan Pekutatan terdapat 15 unit usaha perdagangan.

Jenis Usaha Perdagangan yang terdapat di Kabupaten Jembrana :

  • Babi : 2
  • Jamur Jerami :1
  • Telur Ayam : 1
  • Kambing potong : 1
  • Sapi : 4
  • Kelapa butiran : 26
  • Panili : 3
  • Kopi 7
  • Coklat : 13
  • Rambutan : 2
  • Durian : 2
  • Pisang : 4
  • Semangka : 6
  • Jagung Kering : 3
  • Kedelai : 2
  • Beras dan Gabah : 24

»Komodity export Kabupaten Jembrana adalah :

Nama Komodity Volume Satuan Negara Tujuan
Garment Sweater 55.482 Pcs Jepang
Spon sabut kelapa 109.950 Pcs Singapura
Serbuk sabut kelapa 19.275 Pcs Jepang
Ikan tuna kaleng 48.325 Crt Jepang
Panili been 285,60 Kg Cina
Pure Agaricus 30,70 Kg Jepang

Pasar

Pasar di Kabupaten Jembrana tersebar di setiap Kecamatan dan bertempat pada pusat-pusat kota kecamatan. Pasar-pasar tesebut adalah :

  • Pasar Melaya bertempat di Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk kecamatan Melaya.
  • Pasar Negara bertempat di Jalan Ngurah Rai Kecamatn Negara.
  • Pasar Tegal Cangkring di Jalan raya Denpasar – Gilimanuk kecamatan Mendoyo.
  • Pasar Pekutatan di Jalan raya Denpasar – Gilimanuk kecamatan Pekutatan.
  1. 4. Perkebunan
Kabupaten Jembrana memiliki areal Perkebunan seluas 26.659,64 Ha dari luas total Kabupaten Jembrana.

Luas Perkebunan Rakyat di masing-masing Kecamatan sebagai berikut :

Kecamatan Luas (Ha) Keterangan
Melaya 5.376,70
Negara 4.603,88
Mendoyo 11.078,37
Pekutatan 2.553,76
Jembrana 3.046,93
Jumlah: 26.659,64

Luas Perkebunan Swasta Besar sebagai berikut :

Unit Perkebunan Luas (Ha) Keterangan
Pulukan 1.128,95
Sanghyang 106,684
Jumlah : 1.235,634

Komoditas

Komoditas Perkebunan yang ada di Kabupaten Jembrana sekitar 64 Jenis seperti ; Kelapa 16.724,75 Ha, Cengkeh 3.469,25 Ha, Kakao 4.268,13 Ha dan komoditias lainnya seperti Tembakau Viginia, Panili, Kapok, Lada, Kemiri, Kenanga, Pinang dan Kunir pada lahan yang relatif kecil. Dalam pola pengembangannya komoditas perkebunan dibedakan menjadi 3 komoditas yaitu :

Komoditas Unggulan

Komoditas yang paling menguntungkan bagi petani untuk dikembangkan, mempunyai prospek pasar, serta sifat-sifat unggul lainnya seperti luas areal dan animo petani. Tergolong dalam komoditas unggulan Kakao, luas 4.268,13. Produksi Kakao sekitar 2.818,156 ton biji kering per tahun. Tanaman kakao kini sedang berkembang pesat di Kabupaten Jembrana. Pemerintah Kabupaten Jembrana juga berencana akan membangun pabrik pengolahan biji kakao.

Komoditas Andalan

Kriteria yang digunakan adalah Komoditas tersebut menjadi penghasilan utama petani dan disesuaikan dengan Agroekosistem (AES). Tergolong komoditas tersebut adalah Kelapa Dalam adalah salah satu komoditi andalan Kabupaten Jembrana. Kabupaten Jembrana memiliki perkebunan kelapa yang paling luas di Bali dan masih berpeluang untuk dikembangkan lagi.

Komoditas Luas(Ha) Produksi (Ton/Th)
Cengkeh 3.469,25 920,136
Kelapa Dalam 16.724,75 18.018,094
Vanili 265,11 8,414
Kopi Robusta 1.293,90 265,008

Komoditas Binaan

Kriterianya adalah Komoditas tersebut dapat dipadukan pengusahaannya dengan komuditas pokok (Unggulan/andalan) yang dikembangkan disuatu lokasi dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya (lahan, tenaga kerja, sarana/prasarana) dan peningkatan pendapatan petani melalui peningkatan produksi maupun keterpaduan pengusahaanya. Tergolong komoditas ini adalah :

Komoditas Luas (Ha) Produksi (Ton/Th)
Kelapa Genjah 335,71 210,995
Kelapa Deres 335,71 210,995

  1. 5. Perikanan
Kabupaten Jembrana memiliki luas wilayah Laut kurang lebih 604,24 Km2 merupakan penghasil ikan laut terbesar di Propinsi Bali, pantai yang terbentang di bagian selatan Kabupaten Jembrana mulai dari Desa Pengeragoan sampai ke wilayah paling barat Kabupaten Jembrana yaitu Gilimanuk. Penduduk yang menetap disepanjang pantai ini mengandalkan mata pencaharian sebagai Nelayan, baik tradisional atau semi modern.

Potensi Lestari

  • Jembrana memiliki perairan laut seluas ± 604,24Km2.
  • Potensi lestari Sumber Daya Perikanan Laut di perairan Bali Barat44.947 ton per tahun

–           Jenis pelagis 41. 070 ton per tahun

–           Jenis demersal 3.877 ton per tahun

  • Komoditas hasil tangkapan : Lemuru, Tongkol, Layang Lobster, Cumi, Kerapu dan jenis ikan lainnya.
  • Produksi ikan tahun 2008

–            Ikan Laut : 22.067,8 ton

–            Budidaya Tambak : 1.659 ton

–            Perairan Umum    : 3,3 ton

–            Kolam : 174,9 ton

Luas Usaha Budidaya Ikan Darat
  • Tambak : 456 Ha
  • Kolam : 12,5 Ha
  • Minapadi : 47 Ha
  • Saluran Irigasi : 5.000 m
  • Kolam Air Deras : 30 m
  • UPR : 1,17 ha
  • Karamba : 6 Unit
Komoditas Benih Air Laut/Air Payau
  • Kerapu
  • UdangWindu
  • Udang Putih
  • Udang Panemi
  • Bandeng
Komoditas Benih Air Tawar
  • Kamper
  • Gurami
  • Lele
  • Nila
  • Ikan Hias Air Tawar (Koi)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. A. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Analisa SWOT dimana metode ini merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Model analisa yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana model analisa ini tidak berbeda jauh dengan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan diagram Cartesian, karena mungkin saja sebagai contoh, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.

Dan yang harus diperhatikan dalam penggunaan analisis ini, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh suatu lembaga, dan bukan merupakan metode analisis yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan mudah. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari lembaga pada saat ini.
  2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari lembaga pada saat ini.
  3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar lembaga dan memberikan peluang berkembang bagi lembaga  dimasa depan.
  4. Threath (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar lembaga dan dapat mengancam eksistensi lembaga dimasa depan.
    1. B. Hasil dan Pembahasan
      1. 1. Letak Geografis dan Topologi
      2. Strength (kekuatan)
  • Jembrana merupakan salah satu kabupaten di provinsi Bali, yang terbagi dalam 5 kecamatan, dan merupakan kabupaten yang maju.
  • Sebagian besar berupa daerah lereng, yang sangat cocok untuk lahan pertanian terutama pertanian yang merupakan salah satu komoditi besar kabupaten Jembrana.
  • Bagian utara kabupaten Jembrana merupakan pegunungan yang dapat digunakan sebagai sumber mata air, dan juga sebagai objek pariwisata.
  • Terdapat bendungan, dan 37 mata air yang dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat.
  • Kawasan lereng yang dijadikan sebagai hutan lindung.
  • Kabupaten Jembrana membentang dari arah barat menuju arah timur bali yang tidak lepas dari keindahan pantainya, yang dijadikan sebagai objek pariwisata.
  1. Weakness (kelemahan)
  • Terbatasnya sumber daya manusia (Human Resource), sehingga pemanfaatan terhadap wilayah-wilayah yang dapat dijadikan objek pariwisata masih kurang.
  • Pemerintah kabupaten masih kurang memberdayakan kekayaan alam berupa pantai, bendungan dan juga hutan lindung untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
  • Masih kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang keindahan alam tersebut sebagai objek pariwisata.
  • Kurangnya pemanfaatan bendungan dan juga mata air, yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tetapi juga dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik.
  1. Opportunity (peluang)
  • Sangat besar, dengan keindahan pantai dan juga panorama alam serta, hal ini dapat dijadikan sebagai objek pariwisata dan juga dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi.
  • Dapat menambah Anggaran Pendapatan Daerah jika kakayaan alam tersebut dimanfaatkan secara maksimal.
  • Dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, yang diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
  • Dengan adanya bendungan dan banyaknya mata air maka dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan menggunakan kincir tradisional atau dengan peralatan modern.
  1. Treath (ancaman)
  • Kepadatan penduduk, yang dapat menjadikan wilayah-wilayah hutan lindung dan juga pariwisata serta pertanian sebagai pemukiman penduduk.
  • Dengan kualitas SDM yang kurang maka kekayaan alam dapat menjadi sia-sia karena pemanfaatan yang kurang maksimal atau bahkan tidak dimanfaatkan.
  • Rusaknya ekosistem alam karena penggundulan hutan.
  • Banjir, dengan bertambahnya kepadatan penduduk maka kawasan resapan di jadikan pemukiman, sehingga daerah resapan berkurang dan memicu terjadinya banjir.
  1. 2. Demografi
  2. Strength (kekuatan)
  • Tingkat SDM semakin tahun semakin tinggi hal ini dengan semakin tingginya jumlah lulusan dari perguruan tinggi
  • Banyaknya penduduk yang produktif pada usia kerja sehingga dapat meningkatkan kehidupan ekonomi dan juga kesejahteraan
  • Berkurangnya penduduk yang non produktif pada usia kerja dari tahun ke tahun
  1. Weakness (kelemahan)
  • Tingkat pendidikan penduduk masih didominasi pada jenjang sekolah dasar.
  • Penduduk yang produktif masih kurang dalam memanfaatkan kemampuan yang dimiliki
  • Pemerataan penduduk masih kurang, kepadatan penduduk lebih dominan di daerah yang menjadi pusat pemerintahan
  1. Opportunity (peluang)
  • Dapat menambah Pendapatan Daerah dan juga pendapatan perkapita, dengan meningkatnya penduduk yang produktif.
  • Meningkatkan kesejahteraan kehidupan penduduk, karena semakin banyak SDM yang bermutu juga penduduk yang produktif
  1. Treath (ancaman)
  • Kesejahteraan dan kemakmuran penduduk
  • Kemiskinan
  • Kepadatan penduduk
  1. 3. Kesehatan
  2. Strength (kekuatan)
  • Jaminan asuransi kesehatan, yang diaplikasikan dengan Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) mulai tahun 2001 sampai saat ini yang merupakan upaya program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan.
  • Angka kematian ibu, angka kesakitan dan angka kematian bayi semakin tahun semakin menurun, sedangkan angka harapan hidup semakin tahun semakin bertambah.
  • Pada tahun 2008, kajian 10 besar penyakit yang diderita oleh masyarakat jembrana dengan jumlah total 34001, dengan prosentase 65,66 artinya di sini semakin menurun.
  1. Weakness (kelemahan)
  • Belum meratanya jaminan asuransi dan juga ketepatan pada pemberian asuransi pada yang berhak.
  • Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan akibat dari rendahnya pendidikan.
  • Mutu SDM tenaga medis yang masih kurang dan jumlah tenaga medis yang masih terbatas.
  • Pelayanan kesehatan dan juga mutu kesehatan serta fasilitas kesehatan yang masih kurang
  • Banyaknya keterlambatan penanganan kasus kesehatan.
  1. Opportunity (peluang)
  • Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan tinggi
  • Dapat mewujudkan Indonesia sehat 2010 yang merupakan visi kabupaten Jembrana yang mengacu pada visi Indonesia
  • Bekerjasama dengan pihak luar negeri salah satunya adalah jepang
  1. Treath (ancaman)
  • Derajat kesehatan menurun (meliputi AKI, AKB, angka kesakitan yang tinggi, dan juga angka harapan hidup yang rendah), pelayanan kesehatan yang masih kurang, fasilitas serta keterlambatan dalam penanganan kasus kesehatan.
  • Kurangnya SDM tenaga medis yang berhadapan dengan isu globalisasi
  • Kepercayaan masyarakat berkurang, karena pelayan oleh tenaga medis yang kurang atau bahkan tidak bermutu.
  • Adanya tenaga medis luar negri yang memberikan pelayanan yang bermutu dan tingkat SDM yang tinggi.
  1. 4. Pendidikan
    1. Strength (kekuatan)
  • Pembabesan biaya SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) dari tingkat TK, SD hingga SMU atau sederajat bagi seluruh sekolah negeri yang ada.
  • Pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi, kurang mampu dan juga bagi siswa atau mahasiswa yang menempuh pendidikan di sekolah negri ataupun perguruan tinggi negri.
  • Derajat pendidikan semakin meningkat, berdasarkan hasil UAN dan UAS.
  1. Weakness (kelemahan)
  • Pada sekolah swasta pembebasan biaya tidak seluruhnya
  • Masih kurangnya tenaga pendidik yang professional
  • Pemerataan pendidikan pada daerah yang jauh dari pusat pemerintahan masih kurang
  1. Opportunity (peluang)
  • Derajat pendidikan yang tinggi dan kualitas SDM (Human Resource) yang semakin bermutu.
  • Mutu lulusan pendidikan yang mampu bersaing dengan daerah-daerah di Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan sampai dunia
  1. Treath (ancaman)
  • Menurunnya mutu pendidikan karena kurangnya motivasi pelajar yang disebabkan oleh pembebasan biaya pendidikan
  • Keberhasilan UAN dan UAS yang menurun
  • Banyaknya tenaga kerja asing yang lebih berkompeten
  1. 5. Kebudayaan
  2. Strength (kekuatan)
  • Kebudayaan unggulan yang menjadi mascot Kabupaten Jembrana adalah tradisi Mekepung.
  • Gambelan jegog khas Kabupaten Jembrana merupakan kesenian khas yang terkenal hingga menembus 3 benua
  1. Weakness (kelemahan)
  • Kurang adanya sanggar – sanggar kesenian untuk mengembangkan serta melatih masyarakat agar terampil menguasai kesenian yang ada.
  • Masih sedikitnya seniman yang nantinya menjadikan kebudayaan atau kesenian sulit untuk berkembang.
  1. Opportunity (peluang)
  • Sarana kerja sama dengan daerah – daerah lain di Indonesia, bahkan dengan Negara lain.
  • Menambah Anggaran Pendapatan Daerah.
  1. Treath (ancaman)
  • Adanya pengaruh dari kebudayaan lain, yang menjadikan  kebudayaan asli menjadi terkontaminasi.
  • Pengakuan kebudayaan dari pihak, daerah bahkan negara lain.
  1. Pariwisata
  2. Strength (kekuatan)
  • Banyak memiliki obyek wisata pantai yang tersebar di berbagai kecamatan.
  • Obyek pariwisata lain yang terkesan unik yang tidak dimiliki oleh Kabupaten lain.
  • Taman Wisata Bali Barat yang menjadi salah satu pusat penangkaran Burung Jalak Bali.
  1. Weakness (kelemahan)
  • Masih kurangnya SDM pengelola terhadap tempat – tempat obyek pariwisata yang ada.
  • Tidak adanya pengembangan atau perbaikan obyek pariwisata yang mengalami kerusakan.
  • Letak obyek pariwisata kurang strategis dan jauh dari jangkauan, sehingga masyarakat kurang mengenali serta mengetahui.
  1. Opportunity (peluang)
  • Pengembangan citra kabupaten semakin luas
  • Penambahan Anggaran Pendapatan Daerah.
  • Terbuka lapangan kerja baru bagi penduduk yang dekat daerah pariwisata dan tidak menutup kemungkinan seluruh penduduk kabupaten Jembrana ikut berpeluang.
  • Pencapaian kesejahteraan penduduk semakin meningkat
  1. Treath (ancaman)
  • Adanya campur tangan dari pihak – pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi dalam pengelolaan daerah pariwisata.
  • Rusaknya daerah pariwisata bila pengelolaan tidak oleh pihak yang berwenang.
  • Daerah pariwisata yang banyak dikuasai oleh pemilik modal asing
  1. 7. Perekonomian

1) Pertanian

  1. Strength (kekuatan)
  • Areal pertanian untuk tanaman pangan dan holtikultura yang luas, dengan ketinggian antara 0-600 meter yang sangat cocok untuk mengembangkan komoditas pangan
  • SDA yang baik didukung SDM yang terbentuk dalam kelembagaan
  • Tersedianya sarana dan prasarana pertanian salah satunya adalah traktor
  • Mempunyai komoditas andalan (pisang, mangga, melon) dan unggulan (semangka)
  1. Weakness (kelemahan)
  • Pertaniannya tersusun atas kelompok-kelompok karena sumber daya manusianya yang masih kurang
  • Masih menggunakan sistem subak dan system irigasi masih berkurang
  • Kurangnya pengetahuan Sumber daya manusianya dalam marketing
  • Kurangnya sumber daya manusianya dalam pertanian
  1. Opportunity (peluang)
  • Kebutuhan banyak
  • Pasar berkembang
  • Pasar internasiaonal dan dapat juga dijadikan komoditi ekspor
  1. Treath (ancaman)
  • Kekeringan dan banjir yang dapat menyebabkan gagal panen
  • Hama
  • Terputusnya aliran listrik sehingga alat-alat pertanian tidak bias dioperasionalkan
  • Produk hasil pertanian yang turun
  • Menurunnya harga komoditas pertanian
  • Ketidakseimbangan antara harga pupuk dengan harga komoditas pertanian

2). Peternakan

  1. Strength (kekuatan)
  • Mempunyai jenis ternak unggulan (sapi, kambing, dan ayam kampung)
  • Hampir 50% dari luas kabupaten, sebagai lahan peternakan
  • Mempunyai kelompok peternak yang berjumlah 173 kelompok yang dibimbing langsung oleh dinas peternakan
  • Lokasi dan lahan peternakan yang potensial
  1. Weakness (kelemahan)
  • Terbatasnya jumlah kepemilikan modal
  • Masih kurangnya tenaga medis khususnya untuk binatang ternak
  • Populasi dan produksi yang masih fluktuatif
  • Tingkat sumber daya manusia yang masih kurang
  1. Opportunity (peluang)
  • Banyaknya kebutuhan untuk produk unggulan, karena banyak sekali rumah makan ataupun resroran yang membutuhkan
  • Dapat dijadikan sebagai komoditi ekspor
  • Tingginya harganya komoditas dan banyaknya permintaan
  • Pasar berkembang
  • Mendirikan kelompok usaha ternak
  1. Treath (ancaman)
  • Keterbatasan lahan peternak karena semakin banyaknya kelompok usaha ternak
  • Penyakit hewan
  • Adanya produk baru yang lebih berkualitas baik dan harga yang kompetition
  • Produk yang menurun karena menurunnya usaha peternak

3). Industri dan perdagangan

  1. Strength (kekuatan)
  • Mempunyai komoditas ekspor yang tinggi seperti garment, serbuk sabut kelapa, ikan tuna kaleng.
  • Banyaknya kelompok industri yang terdiri dari 68 jenis usaha yang terdiri dari usaha perkayuan, bahan bangunan dan juga pangan
  • Sebagian hasil industri merupakan komoditas eksport
  1. Weakness (kelemahan)
  • Terbatasnya tempat informasi perdagangan (3 tempat)
  • Terbatasnya modal usaha
  • Masih diperlukannya dana talangan bagi beberapa industri
  • Terbatasnya sumber daya manusia dalam bidang industri terutama pengrajin
  1. Opportunity (peluang)
  • Banyaknya peminat terutama jenis aneka hiasan maupun cinderamata.
  • Tingginya kebutuhan eksport
  • Banyaknya wisatawan dalam dan luar negeri
  • Pasar berkembang
  • Dapat dijadikan sebagai cirri khas
  1. Treath (ancaman)
  • Kurangnya modal yang dapat mengakibatkan kebangkrutan
  • Turunnya atau melemahnya harga jual dari hasil industry
  • Terbatasnya dan mahalnya harga bahan pembuat kerajinan
  • Kurangnya sumber daya manusia, sehingga hasil industri kurang kreatif dan inovatif .

4). Perkebunan

  1. Strength (kekuatan)
  • Luasnya arela perkebunan yang hamper sepertiga dari luas kabupaten Jembrana
  • Mempunyai perkebunan rakyat dan swasta
  • Mempunyai komoditas unggulan yaitu kakao, komoditas andalan (cengkeh, vanili, kopi robutsa) dan juga komoditas binaan yaitu kelapa genjah dan deres
  1. Weakness (kelemahan)
  • Terbatasnya pabrik kakao yang merupakan komoditas unggulan
  • Kualitas komoditas yang kurang bagus
  • Lokasi yang susah terjangkau
  • Kurangnya pengetahuan marketing dan juga pengetahuan dalam perkebunan
  1. Opportunity (peluang)
  • Harga jual komoditas yang tinggi
  • Perkebunan yang luas sehingga, penghasilan penduduk yang tinggi sehingga kesejahteraan penduduk dapat terpenuhi
  • Pasar internasional (eksport)
  • Kebutuhan dan permintaan komoditas yang tinggi
  1. Treath (ancaman)
  • Hama
  • Turunnya komoditas karena kurangnya pupuk
  • Kualitas komoditas yang kurang bagus
  • Kurangnya modal
  • Turunnya harga komoditas
  • Adanya pesaing dengan komoditas yang lebih bagus

5). Perikanan

  1. Strength (kekuatan)
  • Laut yang luas.
  • Penghasil ikan terbesar.
  • Jumlah nelayan yang banyak yaitu 10.149 dengan nelayan utama 7.575 dan nelayan sambilan 2.574.
  • Terdapat beberapa jenis usaha seperti tambak, kolam dan keramba.
  1. Weakness (kelemahan)
  • Masih terbatasnya nelayan yang menangkap ikan menggunakan peralatan modern
  • SDM (Human Resource) yang masih kurang dan terbatas
  • Masih kurangnya jenis usaha perikanan
  1. Opportunity (peluang)
  • Meningkatkan kesejahteraan penduduk
  • Pasar tradisional dan berkembang
  • Pasar international untuk komoditas tertentu
  1. Treath (ancaman)
  • Cuaca buruk
  • Mahalnya harga pakan ikan
  • Kualitas komoditas yang kurang bagus
  1. C. Pembahasan

Dari hasil analisa beberapa aspek (geografis dan topologi, demografi, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pariwisata dan kebudayaan) di kabupaten jembrana, dapat kita ketahui, bahwasannya dalam setiap aspek terdapat suatu kekuatan, kelemahan, peluang dan juga ancaman. Berdasarkan hasil analisa di atas kemungkinan kekuatan yang paling potensial yaitu berupa kekayaan alam yang dimiliki oleh kabupaten jembrana dan juga pembebasan biaya pendidikan bagi siswa mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan juga perguruan tinggi yang berstatus negeri dan juga jaminan kesehatan. Sedangkan kelemahan yang sangat potensial berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode SWOT adalah terbatasnya dan juga rendahnya sumber daya manusianya karena rendahnya tingkat pendidikan, kurang meratanya pembangunan, kurang maksimalnya pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki oleh kabupaten jembrana, kurangnya modal dalam sektor perekonomian dan lokasi yang susah dijangkau serta produksi yang masih fluktuatif. Sedangkan peluang dapat dicapai yaitu kemampuan bersaing dengan luar negeri , sebagai komoditas eksport, kebutuhan tinggi karena banyak peminat, peningkatan kesejahteraan masyarakat, sedangkan ancaman treath yang potensial adalah adanya pesaing dengan kualitas yang lebih bagus, menurunnya mutu sumber daya manusia, kerusakan sumber daya alam, bangkrut karena kurangnya modal.

Berdasarkan hasil analisa, komponen kekuatan, kelemahan, peluang dan juga ancaman. Aspek yang cocok untuk dikembangkan di kabupaten jembrana adalah aspek pendidikan, perekonomian dan juga pariwisata. Dalam aspek pendidikan, dengan lebih meningkatkan sarana dan prasarana, serta fasilitas pendidikan yang merata diseluruh kabupaten, mutu tenaga pendidik dan yang terpenting motivasi bagi tenaga pendidik ataupun pelajar. Sedangkan dalam bidang perekonomian dan pariwisata dengan memanfaatkan secara maksimal sumber daya alam yang dimiliki, pengolahan kekayaan alam oleh ahli yang kompeten, pemerataan pembangunan pariwisata dan juga perekonomian yang pada nantinya dapat menambah pendapatan daerah dan juga perkapita penduduk.

BAB III

PENUTUP

  1. A. Kesimpulan

Dari hasil analisa dengan menggunakan metode SWOT dapat disimpulkan bahwa, dalam setiap aspek di kabupaten Jembrana masing-masing mempunyai kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan juga ancaman (treath). Komponen SWOT yang potensial banyak terdapat pada aspek perekonomian, pendidikan dan juga pariwisata. Oleh karena itu solusi yang paling tepat adalah dengan mengembangkan aspek perekonomian, pendidikan dan juga pariwisata. Yang pada nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat kabupaten Jembrana.

  1. B. Saran
    1. Bagi pemerintah Kabupaten Jembrana diharapkan  :

–          Meningkatkan pemerataan pembangunan dalam berbagai aspek .

–          Memanfaatkan sumber daya alam  yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

–          Mempertahankan program unggulan yang sudah diterapkan

  1. Bagi mahasiswa diharapkan :

–          Dapat menerapkan analisa SWOT dalam dunia kesehatan khususnya kebidanan

–          Lebih membuka diri terhadap informasi dan wawasan khususnya dunia kesehatan di daerah lain di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

www.jembrana.co.id

Tinggalkan komentar